Rabu, 20 Juni 2012

Bali , i'll come. Sure



Tidak harus dengan harga yang mahal, Bali pun bisa dinikmati oleh para backpacker. Dengan bujet Rp 600.000 saja, Anda bisa menikmati suguhan khas Pulau Dewata selama 3 hari 2 malam secara maksimal. Berminat?

Ada banyak cara untuk menikmati Bali, backpacker merupakan salah satu cara terfavorit yang biasa dilakukan para wisatawan. Ternyata, tidak perlu menghamburkan uang jutaan rupiah. Menikmati Bali bisa dilakukan dengan biaya Rp 600.000 saja. Meski tidak mencoba fasilitas yang mewah dan badan bisa pegal selama perjalanan, tentu hasrat Anda untuk menikmati Bali tidak akan berkurang.

Dari Jakarta, Anda bisa naik kereta dari Stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Surabaya Gubeng. Dengan Kereta Gaya Baru malam, Anda akan berangkat pukul 12.15 WIB dan tiba pukul 02.40 WIB dinihari dengan harga Rp 33.500. Dari sana, perjalanan dilanjutkan menuju Terminal Purabaya, Surabaya. Cukup Rp 2.000 saja untuk naik angkot, sambil menikmati Kota Surabaya. Dari Terminal Purabaya, ada banyak bis-bis antar provinsi menuju ke Terminal Ubung di Denpasar, Bali. Bis tersebut berangkat tiap pukul 18.00 WIB dan tiba di Terminal Ubung pada pukul 05.30 WITA dengan harga Rp 130.000. Harga tersebut sudah termasuk snack, makan, dan tarif penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) ke Gilimanuk (Bali).

Dari Ubung, ada banyak angkutan umum untuk menuju Kuta, akan tetapi angkutan tersebut sangat jarang dan Anda harus menunggu dalam waktu yang lama. Anda bisa naik taksi dengan kocek Rp 50.000 untuk menuju penginapan di Poppies, Kuta.

Di kawasan Pantai Kuta, salah satu penginapan yang murah adalah Hartawan di Jl Poppies Lane II. Harga untuk menginap cukup Rp 45.000 saja per malam dan sudah termasuk sarapan. Dari penginapan, cukup berjalan kaki 5 menit, Anda akan tiba di salah satu pantai yang terkenal di dunia ini.

Untuk masalah makan, jangan makan di restoran atau kafe. Ada baiknya Anda makan di lapak penjual nasi di Pantai Kuta, atau di pinggir jalan yang dijajakan oleh gerobak-gerobak, menunya yaitu nasi, telur dadar, hingga ayam goreng. Harganya pun tidak lebih dari Rp 10.000. Selain itu, ada pula rumah makan yang bertuliskan Khas Banyuwangi di sekitar jalan dari Kuta menuju Denpasar. Makanan di tempat ini juga cukup murah, berkisar Rp 15.000 saja.

Esoknya, Anda bisa menyewa sepeda motor untuk menjelajahi Pulau Dewata. Ada banyak penyewaan motor ke Kuta, seperti di Jalan Kartika dan Jalan Legian. Harganya cukup Rp 50.000 saja, Anda bisa menikmati Pulau Dewata sepuasnya. Anda bisa mengunjungi Uluwatu, Sanur, hingga Legian. Jangan lupa untuk berfoto sepuasnya.

Puas menikmati Bali bagian selatan, saatnya menuju bagian utara Bali. Dengan menyewa motor lagi, Anda dapat mengunjungi Kintamani dan Ubud. Memang, perjalanan pulang-perginya dapat menghabiskan waktu hingga 5 jam. Tapi, ada destinasi yang cantik seperti Danau Batur atau Ubud yang dapat Anda nikmati di sana.

Puas mengelilingi Bali, kini saatnya pulang. Jadwal perjalanan bis atau pun kereta sama seperti jadwal keberangkatannya. Tidak ada yang berubah. Total untuk biaya pulang-pergi dari Jakarta ke Pulau Dewata yaitu sekitar Rp 420.000.

Waktu yang dihabiskan untuk pulang-pergi adalah 4 hari dan Anda bisa menikmati 3 hari 2 malam di Pulau Dewata. Untuk biaya makan, Anda dapat makan 2 kali dalam sehari untuk 3 hari, yaitu Rp 60.000. Total untuk penyewaan motor adalah Rp 100.000.

Total biaya yang Anda keluarkan adalah Rp 580.000, tidak lebih dan tidak kurang. Anda bisa menekan pengeluaran saat naik taksi dari kuta menuju ke Terminal Ubung. Ya, Anda bisa menumpang sesama backpacker dan tidak mengeluarkan biaya sebesar saat berangkat.

Memang, perjalanan akan terasa berat, akan tetapi Anda akan mendapat pengalaman yang tidak akan terlupakan. Di Bali juga banyak para backpacker, jadi Anda bisa menambah teman dan tidak perlu khawatir selama di Bali.

sumber:http://travel.detik.com/read/2012/06/21/112847/1946993/1025/ke-bali-rp-600000-bisa

Selasa, 12 Juni 2012

Pantai Indah Yang tersembunyi di Bali


Tidak mungkin ini di Bali! Begitu kata wisatawan saat melihat pesona Pantai Balangan, Bali. Berpasir putih, sepi, dan tersembunyi di balik bukit utara Dreamland. Si cantik Balangan yang masih perawan dan tak mengenal turis.

Saat pantai-pantai lain di Bali dipenuhi oleh turis, Pantai Balangan justru belum mengenal turis. Hamparan pasir putihnya terbentang indah seperti karpet yang masih sangat halus dah bersih. Belum ada bekas lipatan atau noda yang mengotorinya.

Pantai Balangan merupakan salah satu barisan pantai-pantai indah yang berada di daerah Uluwatu, Bali. Pantai ini tepatnya terletak di wilayah Pecatu, tidak jauh dari Dreamland. Kawasan ini memang merupakan gudangnya pantai-pantai indah.

Ya, tidak heran bila bosan dengan Dreamland, banyak wisatawan khususnya para peselancar melangkahkan kaki menuju Pantai Balangan. Itupun, hanya wisatawan yang tahu tentang adanya si Balangan.

Suasananya sangat jauh berbeda dengan pantai-pantai lainnya di Bali. Merdunya suara ombak di Balangan masih terdengar jelas. Hembusan dan ayunan angin yang menggoyangkan jejeran pohon kelapa pun bisa terasa ketika menabrak seluruh tubuh.

Warung-warung dengan atap ilalang dan bergaya Hawaii menjadi penghias di bibir pantai. Mie instan dan bir dingin menjadi sajian favorit turis yang datang. Selain barisan pohon kelapa, jejeran kursi malas tanpa penghuni menjadi pemandangan lain di pinggir Balangan.

Semua kedamaian yang tercipta di pinggir Pantai Balangan ini pun terlihat sempurna, saat berdampingan dengan laut biru dengan ombak nan menggoda. Ombak di pantai ini serupa dengan Dreamland. Oleh karena itu, surfing menjadi pilihan setiap wisatawan yang datang ke lokasi ini.

Tidak hanya surfing, banyak aktivitas yang bisa traveler lakukan di sini. Berenang, bermain pasir, dan berjemur sambil menyeruput es kelapa muda terasa lebih nikmat saat berada di Balangan. Namun, Anda tetap harus hati-hati karena masih terdapat karang di beberapa bagian Pantai Balangan.

Menuju surga tersembunyi ini, wisatawan bisa menempuh perjalanan dari Kuta. Ambillah arah menuju Bypass Ngurah Rai hingga melewati Nusa Dua, lalu belok ke arah Uluwatu. Siapkan kedua mata Anda dalam kondisi awas akan adanya papan penunjuk jalan ke arah Balangan.

Ingat! Ini di Indonesia bukan di luar negeri. Jangan sampai Anda terkecoh dengan panoramanya yang mirip dengan pesisir Maladewa atau Hawaii. Di sinilah tempat yang paling pantas untuk mengatakan "Bali itu indah!".Dan tunggu ....Kami segera ke sana

Jumat, 08 Juni 2012

Temu Alumni SMANSA Makassar Nasional di Jakarta

Semalam sahabatku, 'Balao' eh...salahuddin muda nelpon. tumben, dikit agak kaget ada apa nih sahabat nelpon? ada di Makassar kali ya?, pikirku.....ternyata tidak. beliau meng konfirmasi alias menanyakan kenapa saya tidak hadir di Jakarta pada acara Temu Alumni Smansa Nasional. Sori , sobat....memang saya tidak ada terfikirkan ke situ, maklum lagi ngejar setoran nih selama tinggal dimakassar. situasi ekonomi lagi fluktuatif...atau kembang kempis...jadi betul-betul lagi berjuang nih biar bisa bangkit secara ekonomi. Tapi bukan itu yang jadi perhatian diotak saya sekarang? tapi perhatian si sobat inilah yang patut di acungi jempol....you the best friend.  sukses slalu. amin.
Eh ada foto-foto di facebook, katanya  . oke deh ntar saya copy dan posting di blog saya

Selasa, 22 Mei 2012

Miladku yang biasa-biasa saja

Milad atau dalam bahasa Indonesia disebut Ulang tahun adalah hari dimana sebagaian umat merayakannya,bahkan membuat hari itu hari spesial baginya. Tapi secara pribadi hari itu bagi saya tidak berbeda dengan hari biasa yang dilalui, tidak ada yang istimewa. Tidak pernah kami merayakannya, atau mengundang teman dan sanak keluarga. Yang membuat hari itu  punya arti yang berbeda adalah ketika saya sudah mulai berkeluarga , punya anak dan pro dengan acara-acara Ulang Tahun .
Memasuki bulan Mei , mulai sang anak dan ibunya sibuk membuat program acara ulang tahun untuk Bapak, katanya. Satu persatu tempat makan pavorit di inventarisir, mulai Wong Solo sampai Lae-lae.
Raut wajah anak saya terutama si gadis Ulfi terlihat sangat antusias menanti hari dan tanggal 21 Mei itu.
Lae-lae, pak ya? pintanya sering. saya hanya mengiyakan aja. Biar Beresssss.  hanya mengiyakan saja, sembari mengitung-hitung nih berapa budget nya. he...he.. dana nya berapa ya? Kita aja nenek ummi  dan mama ya pak? katanya. OKeeeee kataku.
Tepat tanggal 21 malam. si gadis ULfi nih sudah mulai sibuk....pak, kapan kita ke lae-lae? tunggu, kataku. Bapak sholat isya dulu di masjid, ntar pulang dari masjid kita panggil taksi dan goooooo.
Setelah Sholat , saya masuk ke rumah memjumpai si cantik ini dengan sorot mata menanti....ayo pak,katanya.
Gini aja ,nak. lebih baik Bapak ke Lae-lae belikan ikan goreng...dibungkus aja. kita makan di rumah biar seruu. kataku...
pertimbangannya biar bisa hemat coooy...tapi yang lucu itu adalah reaksi anak saya yang tidak menyangka akan berubah dari rencana. Barangkali dia sudah membayangkan akan makan enak di rumah makan lae-lae. he..he. Memang sudah pernah saya bawah dia kesana makan malam dan kelihatannya semangat sekali. he...he..sorry anakku......gini juga lebih enak bisa makan rame-rame di   rumah dengan menu yang sama dan dengan dana yang hemat,